Blog

  • SURGA KECIL MALUKU PANTAI ORA

    SURGA KECIL MALUKU PANTAI ORA

    Pantai Ora adalah suatu pantai yang terletak Pulau Seram, kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah Desa Saleman dan Desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela. Pantai Ora memiliki karakteristik pantai yang berpasir putih dengan air yang sangat jernih dan tenang dengan kekayaan terumbu karang, ikan dan aneka ragam biota laut lainnya. Pantai Ora dan negeri Sawai merupakan objek wisata di teluk Sawai yang setiap tahunnya dapat menyedot sekitar 500 wisatawan dari dalam dan luar negeri (2013). Pantai Ora memiliki resor penginapan yang mengambang di atas pantai. Sementara di Desa Sawai terdapat pondok wisata yang berada di antara pemukiman penduduk yang juga terapung di pantai. Berbagai kegiatan wisata yang dapat dilakukan di  antara lain wisata alam, wisata tirta, selam permukaan, selam, wisata kuliner, jelajah gua dan fotografi

    Geografis

    Pantai Ora terletak di kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara geografis Kabupaten Maluku Tengah pada umumnya beriklim laut tropis dan iklim musim. Hal ini disebabkan karena Maluku Tengah dikelilingi oleh laut yang luas, maka iklim laut tropis di daerah ini berlangsung seirama dengan iklim musim yang ada

    Wilayah Pantai Ora tidak memiliki daratan yang luas, karena daratan berupa tebing atau bukit batu yang cukup curam, walaupun bisa didaki. Alam di sekitar Pantai Ora dibentuk oleh tebing-tebing Sawai yang menjulang, hutan tropis dan rangkaian pegunungan yang merupakan kawasan Taman Nasional Manusela. Tebing dan teluk Sawai yang mengelilingi pantai Ora terbentuk dari proses tektonik pada zaman purba dimana kawah vulkanik yang terbentuk kemudian terendam air laut menjadi Teluk Sawai.  sendiri cukup kecil, karena di sekeliling kawasan teluk tersebut, selain terdapat  juga terdapat pantai-pantai lain sebagai tempat wisata, seperti Mata Air Belanda, dan Bukit Batu

    Penduduk

    Pantai Ora bersebelahan dengan dua desa, yaitu Desa Saleman dan Desa Sawai. Kedua negara tersebut juga lazim disebut sebagai Negeri yang artinya negeri adat. Desa Saleman dan Sawai berada di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

    Desa Sawai memiliki luas 15 hektar, dengan penduduk 4000 jiwa. Desa Sawai merupakan negeri penyangga Taman Nasional Manusela yang memiliki luas 189.000 hektar. Desa Saleman adalah negeri adat sekaligus negeri wisata yang dipimpin oleh kepala negara dan kepala adat. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan nelayan.

    Pantai Ora, negeri Saleman dan negeri Sawai berada di teluk Sawai yang merupakan wilayah Seram Utara dan Seram Utara Barat. Secara umum penduduk asli pulau Seram adalah suku Alifuru yang berada di pegunungan namun terdapat juga suku-suku primitif lain seperti suku Naulu yang bermukim di pedesaan di Seram Utara. Namun demikian sekarang telah banyak pendatang dari berbagai pulau di sekitarnya, terutama suku bangsa Tionghoa dan Arab.

    Lingkungan Hidup

    Pantai Ora terletak di tepi hutan Taman Nasional Manusela yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, diantaranya tumbuhan seperti tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizo acuminate), ketapang (Terminalia catappa), meranti (Shorea selanica). Sementara untuk jenis burung diantaranya terdapat burung kasturi ternate (Lorius garrulous), nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis).

    Keindahan  dengan pasir putih dan air laut yang jernih mencerminkan panorama laut dengan keanekaragaman warna terumbu karang. Keanekaragaman biota laut Pantai Ora diantaranya ikan kaisa, losi, samanda, gaca, sikuda, ikan tato, kaluna, ikan singaro. Terumbu karang yang terdapat di sekitar  umumnya adalah terumbu karang dengan kontur tipe landai, karena lautnya yang dangkal. Ketika surut hamparan terumbu karang dapat dilihat tanpa harus menyelam. Bulu babi (Sea urchin – Echinoidea) dan bintang laut berduri (Acanthaster planci)masih banyak terdapat di laut sekitar . Bintang laut berduri selain berbahaya juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan terumbu karang.

    Pariwisata

    Pantai Ora merupakan satu tujuan wisata alam di Maluku, Indonesia yang telah menarik minat banyak wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Keindahan pantai yang banyak disebut sebagai surga duniawi, seringkali disandingkan dengan keindahan pantai di Maladewa, Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik. Meski relatif baru terkenal sebagai tujuan wisata namun kegiatan wisata di Pantai Ora dan sekitarnya tercatat telah menyedot sekitar 500 wisatawan setiap tahunnya dan terus bertambah. Wisatawan luar negeri terbanyak berasal dari Belanda, Amerika Serikat dan Jepang.

    Keunggulan Pantai Ora adalah pasirnya yang putih bersih, air laut yang berwarna biru dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota lautnya. Eksotisme Pantai Ora yang belum banyak tersentuh tangan manusia ini merupakan potensi besar untuk dapat dikembangkan sebagai tempat wisata unggulan di Indonesia.

    Untuk aktivitas turisme, para wisatawan dapat menikmati aktivitas selam permukaan dan menyelam. Wisatawan tidak perlu menyelam terlalu dalam, bahkan di kedalaman 2-3 meter pun, kecantikan dan keindahan berbagai terumbu karang dan ikan kecil dapat dinikmati di bawah laut . Kegiatan selam permukaan juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang menjadi hal yang langka dan mengasyikan.

    Selain selam permukaan, masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan di Pantai Ora. Berkunjung ke Taman Nasional Manusela yang terletak di belakang Ora Beach Resort, dapat menjadi salah satu opsi menarik. Di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, di mana 14 diantaranya merupakan spesies endemik, seperti nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku. Para wisatawan dapat menggunakan perahu bermotor atau kapal nelayan untuk menikmati pemandangan di sekitar Taman Nasional Manusela. Wisatawan juga dapat berkeliling (island hopping) ke beberapa pulau kecil di Teluk Sawai dengan menggunakan perahu. Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau-pulau ini diperlukan waktu hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi mata Air Belanda (Dutch springs) yang berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara di pantai Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai yang airnya dingin dan rasanya tawar. Menikmati suasana di sekitar mata air ini ditemani tegukan air kelapa menjadi pengalaman yang menyenangkan.

    Para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ora juga dapat menikmati tinggal di penginapan rumah panggung kayu yang eksotis. Terdapat berbagai resort yang menyediakan penginapan berbentuk rumah panggung kayu yang diantaranya langsung dibangun di atas air.

    Cara mencapai pantai Ora

    Untuk mencapai Pantai Ora dari Jakarta, perjalanan udara dilakukan menuju Kota Ambon. Beberapa penerbangan komersial Indonesia menawarkan beberapa alternatif jadwal penerbangan Jakarta—Ambon.

    Dari kota Ambon, pintu menuju Pantai Ora adalah Pelabuhan Hulnara, Tulehu. Di pelabuhan yang lebih dikenal Pelabuhan Tulehu ini terdapat feri dengan kapasitas penumpang 350 kursi menuju pelabuhan Amahai, pulau Seram dengan jadwal 2 (dua) kali pada setiap harinya. Tulehu—Amahai pukul 09.00 dan 16.00 Senin—Sabtu, sementara hari Minggu hanya satu kali perjalanan pukul 11.00. Untuk jadwal kembali Amahai—Tulehu, pukul 08.00 dan 14.00 Senin—Sabtu, sementara hari Minggu 15.00.

    Dari pelabuhan Amahai hingga saat ini belum ada transportasi umum menuju pelabuhan Desa Saleman yang menghubungkan dengan Pantai Ora. Alternatif transportasi darat dari Pelabuhan Amahai menuju Desa Saleman adalah melalui trans Seram (sewa kendaraan). Waktu tempuh perjalananan Amahai—Desa Saleman melalui Trans Seram sekitar 2,5 jam dengan menyusuri wilayah kota Masohi dan wilayah Teon, Nila, dan Serua (TNS) serta melewati liku-liku jalur pegunungan yang indah dan wilayah Taman Nasional Manusela. Setelah mencapai pelabuhan Desa Saleman, perahu bermesin kecil sekitar 15 menit akan mengantarkan wisatawan menguak keindahan yang tersembunyi. Bagi penduduk setempat, dari negeri Saleman menuju  dapat dilakukan dengan jalan kaki menyusuri tebing dengan jalan setapak di pesisir Teluk Sawai.

    10 Potret Pantai Ora di Maluku Tengah, Indahnya Bak Cuilan Surga

    Pantai Ora berlokasi di Pulau Seram dan masuk ke dalam area Taman Nasional Manusela. Tempat ini mempunyai ciri khas yang berupa pasirnya yang putih dan perairannya yang begitu jernih.

    1. Pantai Ora terletak di Jl. Kabupaten, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah
    2. Banyak yang menyebut bahwa Pantai ora tak kalah menawan dengan pantai-pantai di Maldives Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik.
    3. Selain itu, banyak juga yang mengatakan tak kalah indah dengan Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudra Pasifik
    4. Terdapat penginapan di sekitar pantai dengan konsep resort kayu dan mengapung di atas air
    5. Wisatawan dapat melakukan banyak kegiatan di Pantai Ora
    1. Misalnya saja snorkeling, diving, camping, olahraga pantai, hunting foto, wisata kuliner, dan wisata budaya
    2. Wisatawan bisa pula menjadikannya lokasi honeymoon
    3. Mereka akan dimanjakan dengan pesona beragam terumbu karang dan ikan kecil di bawah laut Pantai Ora
    4. Di samping itu, mereka berkesempatan melihat nuri bayang, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku
    5. Suasananya begitu mengesankan dan sekaligus menenangkan
  • Pulau Weh Yang istimewa

    Pulau Weh Yang mirip surga kecil

    Pulau Weh (atau We) atau dikenal juga dengan Pulau Sabang adalah pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatra. . Kota terbesar di Pulau Weh, Sabang, adalah kota yang terletak paling barat di Indonesia.

    Pulau ini terkenal dengan ekosistemnya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam. Hiu bermulut besar dapat ditemukan di pantai pulau ini. Selain itu, pulau ini merupakan satu-satunya habitat katak yang statusnya terancam, Bufo valhallae (genus Bufo). Terumbu karang di sekitar pulau diketahui sebagai habitat berbagai spesies ikan.

    Geografi

    Pulau Weh terletak di Laut Andaman, tempat 2 kelompok kepulauan, yaitu Kepulauan Nikobar dan Kepulauan Andaman, tersebar dalam satu garis dari Sumatra sampai lempeng Burma. Laut Andaman terletak di lempeng tektonik kecil yang aktif. Sistem sesar yang kompleks dan kepulauan busur vulkanik telah terbentuk di sepanjang laut oleh pergerakan lempeng tektonik.

    Pulau ini terbentang sepanjang 15 kilometer (10 mil) di ujung paling utara dari Sumatra. Pulau ini hanya pulau kecil dengan luas 120,7 km², tetapi memiliki banyak pegunungan. Puncak tertinggi pulau ini adalah sebuah gunung berapi fumarolik dengan tinggi 617 meter (2024 kaki). Letusan terakhir gunung ini diperkirakan terjadi pada zaman Pleistosen. Sebagai akibat dari letusan ini, sebagian dari gunung ini hancur, terisi dengan laut dan terbentuklah pulau yang terpisah.

    Di kedalaman sembilan meter (29,5 kaki) dekat dari kota Sabang, fumarol bawah laut muncul dari dasar laut. Kerucut vulkanik dapat ditemui di hutan. Terdapat 3 daerah solfatara: satu terletak 750 meter bagian tenggara dari puncak dan yang lainnya terletak 5 km dan 11,5 km bagian barat laut dari puncak di pantai barat teluk Lhok Perialakot.

    Terdapat empat pulau kecil yang mengelilingi Pulau Weh: Klah, Rubiah, Seulako, dan Rondo. Di antara keempatnya, Rubiah terkenal sebagai tempat pariwisata menyelam karena terumbu karangnya. Rubiah menjadi tempat persinggahan warga Muslim Indonesia yang melaksanakan haji laut untuk sebelum dan setelah ke Mekkah

    Penduduk

    Pulau Weh merupakan bagian dari provinsi Aceh. Sensus tahun 1993 menunjukan terdapat 24.700 penduduk di pulau ini. Mayoritas dari populasi tersebut adalah suku Aceh dan sisanya Minangkabau, Jawa, Batak, dan Tionghoa.Tidak diketahui kapan pulau ini pertama kali dihuni. Islam adalah agama utama, karena Aceh adalah provinsi khusus yang menetapkan hukum Syariah. Namun, terdapat beberapa orang Kristen dan Buddha di pulau ini. Mereka kebanyakan bersuku Jawa, Batak, dan Tionghoa.

    Pada tanggal 26 Desember 2004 gempa bawah laut yang besar (9 skala Richter) terjadi di Laut Andaman. Gempa ini memicu terjadinya serangkaian tsunami yang menewaskan sedikitnya 130.000 orang di Indonesia.Pengaruh terhadap pulau Weh relatif kecil,tetapi tidak diketahui berapa banyak penduduk dari pulau itu yang tewas akibat gempa tersebut.

    Ekonomi

    Perekonomian Pulau Weh sebagian besar didominasi oleh agrikultur. Hasil utamanya adalah cengkeh dan kelapa. Tempat pembiakan ikan berskala kecil berada di wilayah tersebut, dan nelayan secara besar-besaran menggunakan peledak dan sianida dalam memancing. Oleh sebab itu, semenjak tahun 1982, suaka alam dibentuk oleh pemerintah Indonesia yang termasuk 34 km² di daratan dan 26 km² di sekitar lautan.

    Dua kota utama di pulau ini adalah Sabang dan Balohan. Balohan adalah pelabuhan kapal feri yang bertugas sebagai penghubung antara pulau Weh dan Banda Aceh di daratan Sumatra. Sabang merupakan dermaga penting semenjak akhir abad ke-19, karena kota ini merupakan pintu masuk ke selat Malaka.

    Sebelum terusan Suez dibuka tahun 1869, kepulauan Indonesia dicapai melalui Selat Sunda dari Afrika. Dari terusan Suez, jalur ke Indonesia lebih pendek melalui Selat Malaka. Karena kealamian pelabuhan dengan air yang dalam dan dilindungi dengan baik, pemerintah Hindia Belanda

    memutuskan untuk membuka Sabang sebagai dermaga.

    Pada tahun 1883, dermaga Sabang dibuka untuk kapal berdermaga oleh Asosiasi Atjeh. Awalnya, pelabuhan tersebut dijadikan pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda, tetapi kemudian juga mengikutsertakan kapal pedagang untuk mengirim barang ekspor dari Sumatera Utara.

    Setiap tahunnya, 50.000 kapal melewati Selat Malaka.Pada tahun 2000, pemerintah Indonesia menyatakan Sabang sebagai Zona Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk mendapatkan keuntungan dengan mendirikan pelabuhan tersebut sebagai pusat logistik untuk kapal luar negeri yang melewati selat itu. Prasarana untuk dermaga, pelabuhan, gudang dan fasilitas untuk mengisi bahan bakar sedang dikembangkan.

    Pulau Weh juga terkenal dengan ekoturismenya. Menyelam, mendaki gunung berapi dan resor pantai adalah daya tarik utama dari pulau ini. Desa kecil Iboih, dikenal sebagai lokasi untuk berenang di bawah laut. Beberapa meter dari Iboih adalah Rubiah, yang dikenal dengan terumbu karangnya

    Ekosistem

    Selama tahun 1997-1999, Conservation International melakukan survei terhadap terumbu karang di wilayah tersebut. Menurut survei, keanekaragaman terumbu relatif sedikit, tetapi keanekaragaman spesies ikan sangat besar. Beberapa spesies ditemukan selama survey termasuk di antaranya Pogonoperca ocellata, Chaetodon gardneri, Chaetodon xanthocephalus, Centropyge flavipectoralis, Genicanthus caudovittatus, Halichoeres cosmetus, Stethojulis albovittatus, Scarus enneacanthus, Scarus scaber dan Zebrasoma desjardinii

    Pada 13 Maret 2004, spesimen langka dan tidak biasa dari spesies hiu bermulut besar, terdampar di pantai Gapang. Hiu bermulut besar memiliki mulut besar yang khas, hidung yang sangat pendek dan lebar. Spesimen tersebut merupakan penemuan yang ke-21(beberapa mengatakan ke-23) dari spesiesnya sejak penemuannya pada tahun 1976. Hiu jantan yang berukuran panjang 1,7 meter (5,58 kaki) dan memiliki berat 13,82 kg (30,5 pon) yang membeku dikirim ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk penelitian lebih lanjut. Sampai tahun 2006, hanya terdapat 36 penemuan hiu bermulut besar di Samudra Pasifik, Hindia, dan Atlantik

    Gempa bumi dan tsunami tahun 2004 memengaruhi ekosistem di pulau tersebut.Di desa Iboih, petak tanaman bakau yang besar hancur. Puing dari daratan ditumpuk di karang-karang sekitarnya sebagai akibat tsunami. Pada tahun 2005, sekitar 14.400 bibit bakau ditanam kembali untuk menyelamatkan hutan bakau tersebut.

    Selain daripada ekosistem bawah laut, pulau Weh merupakan satu-satunya habitat dari spesies katak yang terancam, bernama Bufo valhallae (genus “Bufo”). Spesies ini hanya dapat diketahui dari ilustrasi dari pulau ini. Karena penggundulan hutan di pulau Weh, jumlah populasi dari spesies tersebut tidak dapat dipastikan.

    Serba-serbi Pulau Weh yang Menarik untuk Diketahui

    Pulau Weh terletak di ujung barat Indonesia, dalam wilayah administratif Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Provinsi Aceh, dengan luas area 126,43 m2.

    Nama “Weh” dalam bahasa Aceh berarti “pindah”. Sejarah mencatat bahwa Pulau Weh awalnya terhubung dengan Pulau Sumatra dan terpisah akibat letusan gunung.

    Dikutip dari sabangkota.go.id, Kota Sabang terdiri dari lima pulau yaitu Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako, Pulau Rondo, dan beberapa pulau batu kecil di Pantai Utara. Pulau Weh adalah yang terluas dan satu-satunya yang dihuni. Pulau ini memiliki dua teluk besar, Sabang dan Balohan, yang berfungsi sebagai pelabuhan alam dan sumber air bersih.

    Untuk mencapai Pulau Weh, perjalanan dimulai dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Ulee Lheue yang memakan waktu sekitar 15 menit. Dari sana, pengunjung melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Balohan di Kota Sabang menggunakan kapal cepat selama 45 menit atau ferry yang memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.

    Destinasi Wisata di Pulau Weh

    Pulau Weh dikenal dengan pemandangan yang memukau. Formasi pulau ini berasal dari aktivitas vulkanik, yang menjadikan batu-batu vulkanik mudah ditemukan di tepi pantainya. Berikut adalah beberapa objek wisata yang dapat ditemukan di sini.

    1. Pantai Iboih

    Pantai Iboih adalah destinasi populer yang menarik banyak pengunjung dengan bebatuan alam eksotis dan pasir putih keemasan. Airnya sangat jernih, memungkinkan pengunjung melihat dasar laut tanpa bantuan alat. Di pantai ini, pengunjung bisa menyelam, snorkeling, berjemur, atau sekadar menjelajah pantai.

    2. Pulau Rubiah

    Pulau Rubiah dikenal sebagai lokasi wisata bawah laut yang memukau. Untuk sampai ke pulau ini, pengunjung perlu menyeberang dari Pantai Iboih dengan kapal motor. Kegiatan utama yang bisa dilakukan di sini adalah menyelam dan snorkeling. Pengunjung yang beruntung bisa saja melihat lumba-lumba.

    3. Danau Aneuk Laot

     adalah tujuan yang menarik di pulau ini, lantaran berfungsi sebagai sumber air utama bagi penduduk setempat. Danau ini menawarkan pemandangan alam yang asri dan menenangkan.

    4. Pantai Sumur Tiga Warna

     terkenal dengan pasirnya yang putih dan pemandangan bawah laut yang memukau. Pantai ini adalah destinasi yang ideal bagi penggemar diving dan snorkeling. Sesuai dengan namanya, pantai ini memiliki tiga sumur yang menyediakan air tawar.

    5. Tugu Nol Kilometer

     memiliki bentuk yang unik menyerupai senjata rencong dengan tinggi 22,5 meter. Tugu ini terletak di atas tebing yang menghadap langsung ke Samudra Hindia.

    Waktu Terbaik Liburan ke Pulau Weh di Sabang-Aceh

    1. Mei-Agustus

    Bulan Mei-Agustus merupakan waktu terbaik mengunjungi Pulau Weh. Pada bulan-bulan tersebut, musim kemarau sedang berlangsung. Jadi, curah hujan rendah, cuaca cenderung cerah sepanjang hari. Kamu bisa melakukan banyak aktivitas seru tanpa khawatir akan kehujanan. 

    Bagi pecinta aktivitas air, kamu wajib mengunjungi kawasan Pantai Iboih dan Pulau Rubiah. Ada banyak operator wisata yang melayani paket snorkeling dan scuba diving. Jika beruntung, kamu bisa bertemu dengan lumba-lumba di pagi hari.

    Namun, biasanya pada bulan Juni-Juli terjadi peak season. Banyak wisatawan yang datang kesini untuk liburan, sehingga harga akomodasi cenderung naik dan tempat wisata populer juga ramai. Kamu bisa mempertimbangkan untuk tidak ke sana pada dua bulan tersebut.

    2. September-November

    Bulan September-November yang menjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan juga bisa kamu jadikan waktu berkunjung ke Pulau Weh. Pada bulan-bulan tersebut, cuaca masih cenderung cerah, meski tak jarang hujan akan turun dengan intensitas rendah.

    3. Saat acara Sabang Marine Festival

    Sabang Marine Festival (SMF) merupakan event bahari tahunan dan terbesar di Aceh yang diselenggarakan Pemerintah Kota Sabang untuk menarik wisatawan datang ke sana, sekaligus memperkenalkan kekayaan bahari, budaya, dan UMKM lokal di Kota Sabang.

    Festival ini juga dinobatkan sebagai salah satu top event di Indonesia yang masuk ke dalam Kalender Event Nasional (KEN) Kemenparekraf RI. Tahun 2023 ini, SMF telah dilangsungkan pada Maret lalu

  • Provinsi Nusa Tenggara Timur Indahnya Pantai Nihiwatu

    Provinsi Nusa Tenggara Timur yang indah 

    Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah sebuah provinsi yang terletak di sebelah tenggara Indonesia yang berbatasan dengan Laut Flores di sebelah Utara, Samudra Hindia di sebelah Selatan, Timor Leste di sebelah timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat di sebelah Barat. Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi kepulauan yang terdiri atas 1.192 pulau yang sebagian besar pulau tersebut tidak berpenghuni. Lima pulau besar di NTT dikenal dengan nama ‘Flobamorata’ yang terdiri atas Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata.

    Provinsi yang sebelumnya memiliki nama ‘Provinsi Sunda Kecil’ ini resmi menjadi provinsi pada tahun 1958 berdasarkan UU Nomor 64 tahun 1958. Dalam peraturan tersebut, NTT dipecah menjadi tiga provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Bali. Pada awal diresmikannya NTT menjadi provinsi, wilayah administratif NTT terdiri atas 12 daerah Kabupaten/Kota. Jumlah ini terus bertambah hingga pada tahun 2019 wilayah administratif NTT terbagi atas 21 Kabupaten dan 1 Kota. Satu-satunya kota di NTT yaitu Kota Kupang, ibukota provinsi NTT yang berada bagian barat Pulau Timor.

    Provinsi dengan satwa endemik Komodo ini memiliki luas wilayah darat seluas 47.931,54 km2. Berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah populasi di Provinsi NTT mencapai 5.325.566 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 111 jiwa per km2

    Nihiwatu pantai terindah di NTT Nusa Tenggara Timur

    Sumba Barat – Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak kabupaten yang menyimpan keindahan alam luar biasa, salah satunya Sumba Barat. Kabupaten ini memiliki sebuah pantai yang terkenal yakni Pantai Nihiwatu.

    Pantai Nihiwatu menjadi peringkat ke-17 dari 100 kategori pantai terbaik di dunia dan satu-satunya pantai di Indonesia yang menjadi pantai terbaik di Asia versi CNN

    Daya Tarik Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Air laut di Pantai Nihiwatu sangat bersih dan jernih dengan pasir putih yang halus dan cerah. Lokasinya yang jauh dari keramaian membuat pantai ini kurang terjangkau dan terjaga keasliannya.

    Pantai ini termasuk privat beach yang dikelola oleh Resort Nihiwatu yang merupakan sebuah resort bertaraf internasional sehingga hanya tamu resort yang diperbolehkan mengakses pantai ini dengan tarif yang cukup tinggi per malamnya.

    Meskipun demikian, pantai ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk menikmati matahari terbenam. Ada juga kuda liar Sumba yang semakin menambah daya tarik pantai ini. Ada juga kuda jinak yang bisa ditunggangi oleh pengunjung untuk berkeliling area pantai.

    Ombak di pantai ini sangat kuat dan cepat, sehingga dikenal dengan sebutan Left God Waves. Ini menjadikannya tantangan besar bagi para peselancar yang menginginkan pengalaman selancar yang menantang. Selain selancar, pantai ini menawarkan berbagai aktivitas lain, seperti snorkeling, memancing, berlayar di Teluk Pantai Konda Maloba, naik kuda, birdwatching, dan bersepeda.

    Pantai Nihiwatu benar-benar eksklusif dan privat, keindahannya hanya dapat dinikmati oleh tamu Resort Nihiwatu. Untuk menikmati panorama pantai yang dihuni oleh kuda liar ini, diperlukan usaha ekstra.

    Lokasi Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Pantai Nihiwatu terletak di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT.

    Jam Operasional Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Pengunjung yang menginap di Resort Nihiwatu dapat mengunjungi Pantai Nihiwatu kapan saja karena pantai ini selalu buka kapan saja untuk pengunjung Resor ini.

    Harga Tiket Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Untuk masuk ke Pantai Nihiwatu, pengunjung perlu menyiapkan uang sebesar Rp 15.000 untuk weekday maupun weekend. Namun perlu diingatkan kembali bahwa pantai ini hanya dapat dimasuki oleh pengunjung yang telah memesan kamar di Resort Nihiwatu yang memiliki harga fantastis dari belasan hingga ratusan juta.

    Rute Menuju Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Untuk mengunjungi Pantai Nihiwatu, Anda harus terbang ke Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, NTT. Bandara ini merupakan pintu gerbang menuju wilayah Sumba Barat, tempat Pantai Nihiwatu berada.

    Setelah tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat menuju Pantai Nihiwatu, yang diperkirakan memakan waktu sekitar kurang lebih 2 jam. Pastikan Anda menyewa mobil atau menggunakan layanan transportasi yang tersedia untuk mencapai pantai tersebut.

    Setibanya di Sumba Barat, Anda harus mengikuti petunjuk arah menuju Pantai Nihiwatu. Pantai ini berada sekitar 30 km dari Kota Waikabubak. Meskipun lokasinya terpencil dan memerlukan perjalanan yang cukup panjang.

    Pantai Nihiwatu dikelola oleh Resort Nihiwatu, sebuah resort internasional. Untuk menikmati keindahan Pantai Nihiwatu, Anda harus memesan kamar di Resort Nihiwatu terlebih dahulu, karena hanya tamu resort yang diperbolehkan mengakses pantai ini, dengan adanya penjagaan ketat.

    Pesona Keindahan Pantai Nihiwatu, Disebut Pantai Terbaik di Asia

    1. Pantai Nihiwatu berada di arah 30 KM dari Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
    2. Wisata alam ini berada di peringkat ke 17 dalam urutan 100 pantai terbaik di dunia
    3. Wisata alam ini menjadi satu-satunya pantai di Indonesia yang terpilih menjadi pantai terbaik di Asia
    4. Destinasi wisata ini terlihat begitu sempurna walaupun memerlukan waktu tempuh yang cukup panjang untuk mencapainya
    5. Namun semuanya akan terbayarkan dengan perairannya yang jernih, pasirnya yang bersih, dan pemandangan sunset yang terlihat sangat memukau
    6. Pantai ini menjadi salah satu tujuan para peselancar kelas dunia untuk mencoba keganasan ombak pantai
    7. Mereka memberikan julukan kepada pantai ini dengan sebutan “God’s Left”
    8. Lokasinya mempunyai kondisi yang sepi dan nyaman sehingga sangat cocok bagi yang ingin menyendiri dan menikmati keindahan pantai
    9. Hal tersebut karena letaknya yang jauh dari keramaian kota dan belum terjamah modernisasi yang ada di Indonesia
    10. Tempat ini sekarang dikelola oleh sebuah resort internasional yang bernama Resort Nihiwatu

    Keindahan Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Pantai Nihiwatu, yang terletak di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu destinasi pantai terindah di dunia. Berikut adalah beberapa keindahan dan keunikan Pantai Nihiwatu yang menjadikannya surga tersembunyi:

    1. Pasir Putih yang Lembut

    Pantai Nihiwatu, terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, menampilkan hamparan pasir putih yang lembut dan bersih yang meluas sepanjang pantai.

    Pasirnya yang halus dan bersih memberikan pengalaman berjalan yang menyenangkan bagi setiap pengunjung, sementara kelembutan teksturnya menambah daya tarik alami pantai ini. Dengan setiap langkah di atas pasir, pengunjung dapat merasakan kenyamanan yang luar biasa, yang hanya dapat ditemukan di Pantai Nihiwatu.

    Kombinasi antara keindahan alam yang memukau dan pasir putih yang lembut ini menciptakan suasana yang menenangkan dan memikat bagi para pelancong yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.

    2. Air Laut yang Jernih dan Biru

    Air laut di Pantai Nihiwatu begitu luar biasa dengan kejernihan yang memukau, menampilkan gradasi warna biru yang sangat memesona. Ketika kamu memandang ke dalamnya, kamu akan melihat keindahan bawah laut yang tak tertandingi.

    Kejernihan air ini tidak hanya memperindah pemandangan, tetapi juga menciptakan pengalaman snorkeling dan diving yang tak terlupakan.

    Melihat terumbu karang yang indah dan berbagai jenis biota laut yang hidup di bawah permukaan air yang bening seperti kaca adalah momen yang akan terus terkenang dalam ingatan kamu. Tidak heran jika Pantai Nihiwatu menjadi surga bagi para penggemar olahraga air dan pecinta keindahan alam bawah laut.

    3. Ombak yang Menantang

    Pantai Nihiwatu telah mendapatkan reputasi sebagai destinasi surfing yang luar biasa di tingkat global. Kondisi ombaknya yang besar, kuat, dan konsisten tidak hanya menarik perhatian para peselancar profesional dari berbagai belahan dunia, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi pecinta olahraga air, terutama surfing.

    Pengalaman surfing di Pantai Nihiwatu bukan hanya tentang tantangan dan keseruan di atas ombak yang menantang, tetapi juga tentang merasakan keindahan alam yang memukau sambil berada di tengah-tengah samudra yang luas dan mempesona.

    Dengan suasana yang mendukung dan fasilitas yang memadai, Pantai Nihiwatu sungguh menjadi surga bagi mereka yang ingin menggabungkan kesenangan surfing dengan pemandangan alam yang memanjakan mata.

    4. Pemandangan Matahari Terbenam yang Spektakuler

    Pemandangan matahari terbenam di Pantai Nihiwatu adalah salah satu yang paling menakjubkan di seluruh Indonesia. Saat senja tiba, langit di sekitar pantai ini mulai berubah warna dari biru cerah menjadi gradasi warna jingga, merah, dan ungu yang memukau.

    Kombinasi warna-warna alami ini menciptakan pemandangan yang tak terlupakan, menampilkan siluet pohon-pohon kokoh dan perahu-perahu nelayan yang berlabuh di pantai.

    Suasana yang dihasilkan sangat romantis dan menenangkan, mengundang para pengunjung untuk menikmati momen keindahan alam yang maha karya ini dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih.

    5. Keanekaragaman Hayati

    Pantai Nihiwatu dan wilayah sekitarnya mempesona dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. .

    Melihat keindahan bawah laut yang kaya akan kehidupan laut, mulai dari ikan-ikan kecil yang bergerombol hingga terumbu karang yang megah, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang menjelajahi keindahan alam bawah laut di Pantai Nihiwatu.

    6. Flora dan Fauna yang Khas

    Selain memikat dengan keindahan bawah lautnya yang mempesona, Pantai Nihiwatu juga menawarkan keanekaragaman flora dan fauna yang mengagumkan di sekitarnya. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis burung endemik dan tumbuhan langka yang menjadi ciri khas daerah ini.

    Keberagaman hayati yang terjaga dengan baik menambah daya tarik pantai ini sebagai destinasi wisata alam yang menakjubkan. Dari melihat burung-burung berwarna-warni hingga menjelajahi hutan kecil yang dipenuhi dengan tanaman eksotis.

    Pengalaman menyeluruh di Pantai Nihiwatu tidak hanya memuaskan penggemar snorkeling dan diving, tetapi juga para pecinta alam yang ingin mengeksplorasi kekayaan alam Pulau Sumba secara menyeluruh.

    7. Lingkungan yang Masih Alami dan Asri

    Pantai Nihiwatu menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam yang memukau; ia membawa pengunjung pada petualangan mendalam ke dalam keasrian alam yang masih sangat alami.

    Di tengah hamparan pasir putih yang lembut, pantai ini menjaga kebersihannya dengan sangat baik, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati ketenangan yang jarang ditemukan di tempat-tempat wisata lainnya.

    Suasana damai yang ditawarkan oleh Pantai Nihiwatu memancarkan ketentraman, memungkinkan pengunjung untuk terhubung kembali dengan alam dan mengalami momen-momen yang berharga dalam keheningan yang hanya dapat ditemukan di surga ini.

    8. Batu Karang dan Formasi Geologi yang Menakjubkan

    Pantai Nihiwatu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya dikenal dengan pasir putihnya yang lembut dan air lautnya yang jernih, tetapi juga dengan keindahan batu karang dan formasi geologinya yang unik.

    Batu-batu karang yang tersebar di sepanjang pantai ini memberikan sentuhan eksotis yang memikat hati para pengunjung. Dari batu karang yang menghias bibir pantai hingga formasi geologi yang memikat, setiap sudut Pantai Nihiwatu menawarkan panorama alam yang memukau.

    Kombinasi antara warna-warna batu karang yang beragam dan air laut yang biru menghasilkan pemandangan Pantai Nihiwatu yang tak terlupakan, menambah daya tarik pantai ini sebagai surga bagi para pecinta alam dan fotografi.

    9. Resort Mewah dengan Pemandangan Laut

    Keindahan Pantai Nihiwatu turut diperkuat dengan kehadiran resort mewah seperti Nihi Sumba. Resort ini tidak hanya menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan, tetapi juga menyajikan pengalaman liburan yang luar biasa dengan berbagai fasilitas kelas dunia yang lengkap.

    Dari vila-vila pribadi yang nyaman dan mewah hingga spa yang menenangkan, restoran dengan hidangan lezat, dan berbagai kegiatan rekreasi yang menarik, Nihi Sumba memberikan kesempatan bagi para tamu untuk merasakan kemewahan dan kenyamanan di tengah-tengah keindahan alam Pantai Nihiwatu.

    Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, menginap di resort ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang mencari ketenangan dan kemewahan dalam liburan mereka

    10. Tradisi dan Budaya Lokal yang Unik

    Pulau Sumba, yang menjadi lokasi bagi keindahan Pantai Nihiwatu, terkenal karena warisan tradisi dan budayanya yang kaya

    Menghadiri berbagai festival budaya yang menggambarkan kekayaan seni lokal, dan menjelajahi kehidupan masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional.

    Dari tarian adat yang memukau hingga seni tenun ikat yang indah, setiap sudut Pulau Sumba menyimpan cerita yang menggugah dan mendalam tentang keberagaman budaya Indonesia.

    Melalui interaksi dengan penduduk lokal dan partisipasi dalam kegiatan budaya mereka, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang autentik dan memperkaya pemahaman mereka tentang kekayaan budaya Nusantara.

    Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Pantai Nihiwatu Nusa Tenggara Timur

    Pantai Nihiwatu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memikat, tetapi juga berbagai aktivitas seru yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Pantai Nihiwatu:

    • Surfing: Nikmati ombak spektakuler yang cocok untuk semua tingkatan peselancar.
    • Snorkeling dan Diving: Jelajahi kehidupan bawah laut yang memikat dengan terumbu karang yang indah.
    • Berjemur dan Berenang: Santai di pasir putih lembut sambil berenang di air laut yang bersih.
    • Trekking dan Menjelajah Alam: Trekking ringan untuk menikmati keindahan alam sekitar Pantai Nihiwatu.
    • Menyaksikan Matahari Terbit/Tenggelam: Saksikan keajaiban alam yang tak terlupakan.
    • Bermain Sepak Bola/Voli Pantai: Berolahraga sambil menikmati pemandangan pantai.
    • Piknik: Nikmati waktu berkualitas dengan piknik romantis atau bersama keluarga.
    • Berburu Foto Instagramable: Ambil foto-foto keren dengan latar belakang alam yang indah.
    • Menyusuri Pantai dengan Kuda/ATV: Jelajahi pantai dan sekitarnya dengan cara yang unik.
    • Mencicipi Kuliner Lokal dan Internasional: Nikmati hidangan lezat sebelum atau setelah aktivitas seru.